Logika vs Perasaan

Mengacu kepada sebuah buku filsafat yang saya baca, saya tertarik membahas antara logika dengan perasaan, bagaimanakah kaitan antara keduanya? Lebih baik manakah kita berfikir menggunakan logika atau perasaan?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, terlebih dahulu akan saya jabarkan beberapa teori yang berkaitan dengan hal tersebut.

Setiap jalan pikiran mempunyai apa yang disebut sebagai kriteria kebenaran, dan kriteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut. Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-masing.

Sebagai suatu kegiatan berpikir maka penalaran mempunyai ciri-ciri tertentu . ciri yang pertama ialah adalah suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika. Kegiatan penalaran merupakan suatu proses berpikir logis, dimana berpikir logis disini harus diartikan sebagai kegiatan berpikir menurut suatu pola tertentu atau menurut logika tertentu. Ciri yang kedua dari penalaran adalah sifat analitik dari proses berpikirnya, penalaran merupakan suatu kegiatan yang menyandarkan diri kepada suatu analisis dan kerangka berpikir yang dipergunakan untuk analisis tersebut adalah logika penalaran yang bersangkutan